APA ITU AGROTEKNOLOGI?
PENGERTIAN
Ringkasnya Agroteknologi berasal dari 2 kata agro serta teknologi.
Agro berasal dari agronomi yaitu ilmu yang mempelajari
gejala (fenomena) dalam hubungannya dengan pertanian atau teori serta
praktek dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman.
Teknologi berkaitan erat
dengan sains serta perekayasaan. Sains mengacu pada pemahaman
kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada
dimensi ruang, tentang materi serta energi dalam interaksinya satu terhadap
lainnya. Dalam perkembangannya sains merupakan sarana pemecahan masalah mendasar
dari setiap peradaban. Sudah terbukti bahwa Negara yang sainsnya baik serta sangat maju dalam persaingan global serta
akhirnya lebih maju serta berhasil meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
Hubungannya dengan bahagia apa? Mungkin ada salah satu pembaca
mau berkontribusi dalam hal ini, karena bahagia menurut kami sudah didominasi
hubungannya dengan hati.
Selanjutnya rekayasa menyangkut hal
pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang
perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya).
Berdasarkan uraian sederhana tersebut di atas maka agroteknologi adalah
sains serta perekayasaan dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman untuk
mendapatkan perubahan yang lebih maju/baik.
Dengan dibukanya Program Studi
(PS) Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember, maka terjadi
perubahan mendasar dalam merancang serta mengimplementasikan kurikulum atau
kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Isi kurikulum menjadi sangat berkembang
dengan melibatkan ilmu-ilmu tanah, ilmu-ilmu budidaya pertanian, serta ilmu-ilmu
hama serta penyakit tanamandengan porsi kurang lebih hampir sama; sehingga
kurikulum menjadi bersifat lebih umum atau general. Dari survei stakeholders sebelumnya,
memang kompetensi seperti inilah yang dikehendaki. Implementasi isi kurikulum
ini berlangsung hingga semester 5 serta 6, terus dilanjutkan dengan peminatan
atau pemilihan minat. Minat yang disediakan sesuai dengan PS yang ada
sebelumnya yaitu: Ilmu Tanah, Ilmu Budidaya Pertanian, serta Ilmu Hama serta
Penyakit Tanaman.
Hasil evaluasi kompetensi
mahasiswa setelah peminatan di PS Ilmu Tanah selama 2 tahun terakhir (2010 serta
2011), nampak bahwa mahasiswa belum siap atau belum cukup bekal untuk
menyelesaikan tugas akhirnya. Hal ini dibuktikan dengan mahasiswa kesulitan untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam memilih tema atau judul penelitian dalam
hubungannya dengan permasalahan ilmu tanah, apalagi pelaksanaannya baik di
laboratorium maupun di lapangan. Gejala yang juga nampak terjadi yaitu
mahasiswa pandai dalam diskusi (aspek kognitif), akan tetapi sangat kurang
dalam isi serta mengimplementasikan ilmu serta pengetahuan dalam aspek avektif
maupun psikomotorik. Walaupun berdasarkan row material mahasiswa saat
ini lebih tinggi dibandingkan dengan saat sebelumnya yaitu PS Ilmu Tanah.
Permasalahan dalam
mengimplementasikan kurikulum PS Agroteknologi juga terjadi dalam koordinasi
antar PS-PS pendukungnya serta bahkan antar PS itu sendiri, sehingga mahasiswa
kesulitan dalam menghubungkan antar substansi-substansi dalam matakuliah yang
telah diterimanya. Walaupun demikian, secara umum mahasiswa yang memilih minat
ilmu tanah cukup baik motivasinya untuk maju serta lebih baik, sehingga kalau
tidak dikelola dengan baik bisa berdampak pada buruk atau tidak dikehendaki.
Permasalahan ini jika terus berlanjut serta tidak diatasi dengan segera dapat
berpengaruh pada minat pada ilmu tanah (Fakultas Pertanian secara umum) yang
tambah menurun, bahkan lebih jauh berdampak pada SDM bidang pertanian yang
terus menurun.
Oleh karena itu, untuk mengatasi
beberapa permasalahan dalam memenuhi kompetensi lulusan PS Agroteknologi minat
Ilmu Tanah perlu peningkatan pembekalan kompetensi atau keahlian lapangan
(kombinasi antara kognitif, avektif dan psikomotorik). Proses pembelajaran
langsung di lapangan membutuhkan waktu yang banyak dan mahal; karena keragaman
permasalahan ilmu tanah sangat beragam berdasarkan bahan induk, reliaef, iklim,
organisme dan waktu (umur) pembentukan tanah. Selain itu, penerapan sistem
pembelajaran yang gencar disosialisasikan di Universitas Jember yaitu Student
Centered Learning (SCL) sangat sulit diimplementasikan, karena akademik
atmosfer, khususnya media-media atau sumber-sumber pembelajaran yang ada sangat
kurang; sehingga perlu diadakan baik jumlah maupun kualitasnya.
VISI
Prodi Agroteknologi
mempunyai visi menjadi program studi terkemuka yang memiliki
keunggulan IPTEK Pertanian sebagai implementasi keimanan dan ketaqwaan,
dengan misi:
(1) menyelenggarakan pendidikan bidang budidaya
pertanian yang bertumpu pada kompetensi keilmuan dan teknologi;
(2) menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
keilmuan dan teknologi bidang budidaya pertanian;
(3) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat
yang bertumpu pada kompetensi keilmuan dan teknologi budidaya pertanian sebagai
perujudan keimanan dan ketaqwaan; serta
(4) mengintegrasikan dharma perguruan tinggi dalam
pengembangan keilmuan dan teknologi budidaya pertanian.
TUJUAN
Prodi Agroteknologi
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi keilmuan dan
teknologi budidaya pertanian yang kompetitif di pasar kerja serta memiliki
kualitas iman dan taqwa dalam mengujudkan pertanian yang berkelanjutan berdasar
pada kearifan lokal; dengan sasaran tercapainya kompetensi lulusan yang
memiliki pengetahuan dam wawasan, serta memiliki kemampuan berpikir ilmiah,
ketrampilan praktis, serta pengembangan diri.
Prodi Agroteknologi hadir untuk menjawab berbagai tantangan.
Dengan motto “Save the Generation”, Prodi Agroteknologi mengarahkan
pengembangan kompetensi pada internalisasi nilai-nilai keislaman
dalam menerapkan ipteks pertanian serta pengelolaan sumber daya alam yang ramah
lingkungan serta berbasis kearifan lokal, dengan penguatan bioteknologi serta
berorientasi agroindustri. Untuk mendukung kompetensinya, Prodi Agroteknologi
mengembangkan laboratorium bioteknologi, agroindustri, serta arsitektur lanskap
serta produksi serta proteksi tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar